Jumat, 06 Mei 2011
bisnis internet speedy malang
Kami menawarkan setting install jaringan internet speedy atau setting warnet, hotspot, kantor, instansi , Gedung serta setting jaringan lainnya. Dengan harga yang berani bersaing….hub. cakji 085755036999/ 0341447610
Sabtu, 05 Februari 2011
JUAL BELI SENGON JABON JATI TUREN MALANG
Sering kali pertanyaan yang timbul dari orang yang hendak ber-investasi di perkebunan hutan rakyat adalah :
Manakah yang lebih menguntungkan , jabon , sengon , atau jati ?
Seharusnya sudut pandangnya dibalik dari sisi alam , karena yang kita tanam itu adalah pohon , dan lokasi lahan menentukan keberhasilannya. Jadi seharusnya pertanyaannya adalah :
Lahan yang saya miliki cocok untuk ditanam apa ?
Yang saya rasa paling cocok untuk saya tanam adalah jenis ini ( misalkan jabon , atau sengon atau jati ) , jadi lahan seperti apakah yang cocok ?
Secara umum gambarannya adalah sebagai berikut :
Ketiganya membutuhkan tanah ber-drainase baik , tidak sering tergenang air.
Perakaran jati dan sengon memiliki kemampuan memecah lapisan lahan kritis / padas. Sengon termasuk dalam Leguminosae / polong - polongan berbintil akar yang memiliki kemampuan fiksasi Nitrat & nitrit dari Nitrogen di udara ke dalam tanah. Jati dengan rontok daun setiap kemaraunya , mempertebal lapisan humus tanah tempatnya ditanam. Keduanya memiliki toleransi cukup tinggi terhadap kekeringan.
Jabon hanya akan tumbuh pesat di lahan berkedalaman solumn tanah di atas 5 meter. Akarnya menuntut lapisan tanah gembur / tanah subur. Jika ditanam pada lahan kritis / berkedalaman solumn tanah dangkal , tumbuhnya akan relatif kerdil dan bercabang - cabang ( biasanya pada lahan subur akan self-pruning / ranting percabangannya luruh sendiri ).
Ketiganya sama , jika ditanam terlalu rapat , akan bermasalah dengan hama dan penyakit. Tidak fair bila kita bilang sengon bermasalah dengan tumor karat jika praktekknya di lapangan sengon ditanam berjarak 1,5 x 1,5 meter , sedangkan jabon dipuji - puji pertumbuhannya , tetapi jarak antar tanaman diharuskan 4 x 3 meter.
Jarak tanam yang ideal adalah 4 x 3 meter , akan tetapi untuk sengon , 3 x 3 meter berpola seperti sawit akan juga baik.
Jika lahan selalu lembab , ketiganya rawan berpenyakit, tetapi ke-rentanan penyakit karena kelembaban yang terus menerus urutannya adalah : jati , sengon , jabon. Jadi yang paling rentan terhadap lingkunagn lembab adalah jati. Karena itu jati tidak dianjurkan ditanam di ketinggian lahan lebih dari 650 meter dari permukaan laut.
Untuk info lebih lanjut & pembelian bibit dengan harga terjangkau, hub.
cakji 085755036999/ turen malang jatim indonesia65175
Manakah yang lebih menguntungkan , jabon , sengon , atau jati ?
Seharusnya sudut pandangnya dibalik dari sisi alam , karena yang kita tanam itu adalah pohon , dan lokasi lahan menentukan keberhasilannya. Jadi seharusnya pertanyaannya adalah :
Lahan yang saya miliki cocok untuk ditanam apa ?
Yang saya rasa paling cocok untuk saya tanam adalah jenis ini ( misalkan jabon , atau sengon atau jati ) , jadi lahan seperti apakah yang cocok ?
Secara umum gambarannya adalah sebagai berikut :
Ketiganya membutuhkan tanah ber-drainase baik , tidak sering tergenang air.
Perakaran jati dan sengon memiliki kemampuan memecah lapisan lahan kritis / padas. Sengon termasuk dalam Leguminosae / polong - polongan berbintil akar yang memiliki kemampuan fiksasi Nitrat & nitrit dari Nitrogen di udara ke dalam tanah. Jati dengan rontok daun setiap kemaraunya , mempertebal lapisan humus tanah tempatnya ditanam. Keduanya memiliki toleransi cukup tinggi terhadap kekeringan.
Jabon hanya akan tumbuh pesat di lahan berkedalaman solumn tanah di atas 5 meter. Akarnya menuntut lapisan tanah gembur / tanah subur. Jika ditanam pada lahan kritis / berkedalaman solumn tanah dangkal , tumbuhnya akan relatif kerdil dan bercabang - cabang ( biasanya pada lahan subur akan self-pruning / ranting percabangannya luruh sendiri ).
Ketiganya sama , jika ditanam terlalu rapat , akan bermasalah dengan hama dan penyakit. Tidak fair bila kita bilang sengon bermasalah dengan tumor karat jika praktekknya di lapangan sengon ditanam berjarak 1,5 x 1,5 meter , sedangkan jabon dipuji - puji pertumbuhannya , tetapi jarak antar tanaman diharuskan 4 x 3 meter.
Jarak tanam yang ideal adalah 4 x 3 meter , akan tetapi untuk sengon , 3 x 3 meter berpola seperti sawit akan juga baik.
Jika lahan selalu lembab , ketiganya rawan berpenyakit, tetapi ke-rentanan penyakit karena kelembaban yang terus menerus urutannya adalah : jati , sengon , jabon. Jadi yang paling rentan terhadap lingkunagn lembab adalah jati. Karena itu jati tidak dianjurkan ditanam di ketinggian lahan lebih dari 650 meter dari permukaan laut.
Untuk info lebih lanjut & pembelian bibit dengan harga terjangkau, hub.
cakji 085755036999/ turen malang jatim indonesia65175
Jumat, 04 Februari 2011
koin presiden: ada ada aja negeri ini
Koin Untuk Presiden – i-berita, Beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara tidak sengaja mengeluhkan penghasilannya yang tidak ada peningkatan selama 7 tahun terakhir menjabat sebagai Presiden Indonesia. Rupanya, pernyataan tersebut menuai pro dan kontra para masyarakat. Kritikan tajam tak hanya berdatangan dari para politisi dan pakar komunikasi saja, bahkan hingga ke dunia maya. Menanggapi keluhan SBY, saat ini muncul di Internet penggalangan dana untuk menaikkan gaji presiden dengan tema berjudul “Koin Untuk Presiden”. Aksi tersebut hanya merupakan sindiran untuk presiden dari masyarakat di sejumlah jejaring sosial.
Contohnya saja di Facebook, muncul berbagai gerakan moral untuk mengumpulkan koin yang akan disumbangkan untuk menaikkan gaji presiden. Mengingatkan kepada kita bahwa sebelumnya juga pernah ada gerakan serupa dengan tajuk ‘Koin Untuk Prita’. Gerakan tersebut diadakan setelah Prita dipaksa oleh pihak rumah sakit untuk menghentikan pengobatannya karena tidak mampu membayar semua biaya pengobatannya. Salah satu penggalangan dana untuk presiden adalah group “Coin for President” yang dilaunching Defiyan Cori pada hari Jum’at, (21/1/2011). Dalam pesan pertamanya, Devian menyatakan, group itu dibuat sebagai ‘solidaritas’ terhadap keluhan Presiden SBY soal gajinya yang belum pernah naik dalam kurun waktu 7 tahun.
“Mari bersama-sama kita galang dana untuk membantu Saudara Soesilo Bambang Yudhoyono yang saat ini kebetulan menjadi Presiden RI untuk memenuhi permintaan kenaikan gajinya supaya meningkatkan kesejahteraannya dan keluar dari kemiskinan di tengah rakyat Indonesia yang kaya raya melalui COIN for PRESIDENT!” tulis Defiyan, sang empunya group. “Ya kita kasihan lihat Presiden kekurangan gaji kan,” tambahnya. Aksi serupa juga muncul di Blackberry Messenger (BBM) dengan nama gerakan “Sayang SBY” dengan mengumpulkan Koin Rp100 untuk membantu keluh kesah SBY soal gajinya yang belum naik selama tujuh tahun.
“Senin Tgl 24 Januari 2011 Tempat Bundaran Hotel Indonesia. sebagai warga negara kita yang dipilih rakyat sedang mengalami kesusahan. Saatnya kita sebagai rakyat membantu kesulitan beliau dengan menyumbangkan koin cinta SBY Rp 100,” katanya di BBM.
Meski gerakan koin untuk menaikkan gaji presiden ini sangat marak, namun tak jelas apakah ini sungguhan atau sekedar bentuk sindiran dari masyarakat melalui sejumlah situs jejaring sosial. Sekadar diketahui, gaji SBY sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga Kepresidenan (RKAKL) 2006 sekira Rp 62 juta dan dana taktis mencapai Rp2 miliar.
BISNIS FOTOGRAFI
Bukan bermaksud untuk menyinggung-nyinggung mereka yang belum menikah, tapi ritual pre wedding yang satu ini sudah menjadi semacam ‘kewajiban' sebelum pasangan mengucapkan janji setia. Meskipun tidak semua pasangan melakukan sesi foto prewedding, namun ternyata jasa foto pre wedding yang satu ini ternyata cukup menjanjikan. Bagi mereka yang sangat hobi dengan fotografi, bisnis macam pre wedding foto ini tentu bukan hal sulit untuk dilakukan. Selain memiliki kamera sekelas DSLR, mereka yang hendak menerjuni bisnis prewedding foto ini harus memiliki kemampuan mengolah foto yang baik. Untuk itu, modal awal dari bisnis ini sebenarnya terbilang cukup besar. Selain memiliki kamera yang baik, juga harus ditunjang dengan peralatan fotografi yang lain seperti lampu, tripot, dan perangkat-perangkat fotografi professional pre wedding seperti biasanya.
Selain itu, mereka yang terjun dalam bisnis foto prewedding ini harus mampu memberi ide kreatif bagi para pasangan yang menjadi kliennya. Dan hal itu tentu memiliki nilai tantangan tersendiri. Ini disebabkan para klien itu bukanlah para model profesional yang paham bagaimana bergaya di depan kamera. Untuk itulah perlunya ketelatenan dan kesabaran yang lebih untuk menangani para ‘model dadakan' ini. Selain itu, komunikasi yang terbuka dan menerima setiap masukan dari klien merupakan poin penting suksesnya suatu pemotretan foto pre wedding.
Yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pemilihan tempat pemotretan pre wedding foto. Pada umumnya lokasi prewedding foto yang sering dicari oleh para fotografer maupun klien adalah lokasi-lokasi outdoor yang memiliki kesan romance yang kuat. Karena itulah lokasi seperti pulau bidadari, ZOO SECRET BATU MALANG , Kota Tua, hingga alam terbuka seperti di Puncak, pemandangan alam diBali , dan lainnya merupaka lokasi-lokasi yang mencari oleh para fotografer dan kliennya. Namun juga tidak jarang lokasi-lokasi yang tidak kalah seru seperti di atas gedung bertingkat, air terjun, hingga yang paling ekstrim adalah foto di udara ketika sedang terjun payung!
Semua itu tergantung budget yang dimiliki oleh para kliennya. Kalau memiliki budget pas-pasan, ya cukup pemotretan di tempat-tempat terdekat saja. Namun meski demikian, hasil yang didapat tidak kalah dengan pemotretan di tempat-tempat yang keren. Untuk itu, kreativitas dari fotografernya menjadi kuncinya. Tapi secara umum biaya foto pre-wedding itu mencakup pada ongkos jasa foto (termasuk hasil foto dan foto bingkai ukuran besar), make-up,stylish (pengarahgaya ), akomodasi apabila lokasinya cukup jauh, hingga penyediaan kostum bila diperlukan.
Untuk tarif paket pre-wedding tersebut, rata-rata dipatok antara 2 juta hingga 10 juta rupiah. Biasanya tarif segitu sudah lengkap. Namun bukan berarti tidak ada tarif 'PaHe'. Tarif di bawah 1 juta pun sebenarnya bisa didapat, tergantung dari biaya-biaya yang bisa di-reduce, seperti make-up dan penggunaan stylish hingga masalah lokasi yang tidak perlu jauh-jauh ke luarkota .
Secara umum, bisnis ini cukup menjanjikan. Mungkin yang menjadi hambatan dari bisnis ini adalah penyediaan alat-alat fotografi yang cukup mahal serta persaingan bisnis foto pre-wedding yang cukup sengit. Untuk memulai usaha ini, tentu perlu persiapan yang cukup matang seperti halnya memulai usaha yang lain. Dan yang terpenting adalah jangan cepat menyerah dalam memulai sesuatu yang baru. By cakji085755036999
Selain itu, mereka yang terjun dalam bisnis foto prewedding ini harus mampu memberi ide kreatif bagi para pasangan yang menjadi kliennya. Dan hal itu tentu memiliki nilai tantangan tersendiri. Ini disebabkan para klien itu bukanlah para model profesional yang paham bagaimana bergaya di depan kamera. Untuk itulah perlunya ketelatenan dan kesabaran yang lebih untuk menangani para ‘model dadakan' ini. Selain itu, komunikasi yang terbuka dan menerima setiap masukan dari klien merupakan poin penting suksesnya suatu pemotretan foto pre wedding.
Yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pemilihan tempat pemotretan pre wedding foto. Pada umumnya lokasi prewedding foto yang sering dicari oleh para fotografer maupun klien adalah lokasi-lokasi outdoor yang memiliki kesan romance yang kuat. Karena itulah lokasi seperti pulau bidadari, ZOO SECRET BATU MALANG , Kota Tua, hingga alam terbuka seperti di Puncak, pemandangan alam di
Semua itu tergantung budget yang dimiliki oleh para kliennya. Kalau memiliki budget pas-pasan, ya cukup pemotretan di tempat-tempat terdekat saja. Namun meski demikian, hasil yang didapat tidak kalah dengan pemotretan di tempat-tempat yang keren. Untuk itu, kreativitas dari fotografernya menjadi kuncinya. Tapi secara umum biaya foto pre-wedding itu mencakup pada ongkos jasa foto (termasuk hasil foto dan foto bingkai ukuran besar), make-up,stylish (pengarah
Untuk tarif paket pre-wedding tersebut, rata-rata dipatok antara 2 juta hingga 10 juta rupiah. Biasanya tarif segitu sudah lengkap. Namun bukan berarti tidak ada tarif 'PaHe'. Tarif di bawah 1 juta pun sebenarnya bisa didapat, tergantung dari biaya-biaya yang bisa di-reduce, seperti make-up dan penggunaan stylish hingga masalah lokasi yang tidak perlu jauh-jauh ke luar
Secara umum, bisnis ini cukup menjanjikan. Mungkin yang menjadi hambatan dari bisnis ini adalah penyediaan alat-alat fotografi yang cukup mahal serta persaingan bisnis foto pre-wedding yang cukup sengit. Untuk memulai usaha ini, tentu perlu persiapan yang cukup matang seperti halnya memulai usaha yang lain. Dan yang terpenting adalah jangan cepat menyerah dalam memulai sesuatu yang baru. By cakji085755036999
Senin, 31 Januari 2011
Jalan menuju sukses di Liga primer INDONESIA (LPI) tidaklah mudah.
Kompetisi Sepak Bola Liga Primer (LPI) dijadwalkan mulai digelar pada 8 Januari 2011.
Saat deklarasi LPI di Semarang, Minggu (24/10), sudah ada 17 kesebelasan yang bakal mengikuti kompetisi yang digagas pengusaha, Arifin Panigoro tersebut.
Mereka adalah Semen Padang, PSPS Pekanbaru, PSMS Medan, Medan Chief Football, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persis Solo, Semarang United, Maung Bandung Raya, Bogor Raya FC, Batavia United, Jakarta FC, PSM Makassar, Manado United, dan Bali FC.
Bahkan, saat ini Semarang United sedang menggelar seleksi untuk mencari pemain yang bakal terjun pada kompetisi sepak bola tersebut.
General Manager Bidang Liga LPI, Arya Abhiseka mengatakan, kompetisi ini semula dijadwalkan mulai November 2010, tetapi akhirnya diputuskan 8 Januari 2011 sambil menunggu kesiapan masing-masing tim peserta.
"LPI itu sifatnya demokratis dan kalau dimainkan November tentunya belum siap dan kami menunggu tim-tim peserta itu siap dulu. Saya kira pada 8 Januari 2011, semua tim peserta sudah siap," katanya pada waktu itu.
Ia mengatakan, sebanyak 17 klub yang sepakat membangun LPI itu sebagai bukti bahwa klub-klub tersebut menginginkan suatu liga yang dikelola secara mandiri dan profesional.
"Mereka telah sepakat atas regulasi umum, panduan dasar liga, dan simulasi pertandingan," katanya.
Ia menjelaskan, sebagai upaya mencapai kemandirian, LPI memberikan bantuan modal awal kepada setiap klub peserta agar terlepas dari ketergantungan kepada APBD.
Modal dasar itu, katanya, jumlahnya bervariasi untuk setiap klub, sesuai dengan hasil audit yang telah diselenggarakan.
Selain itu, kata dia, LPI menganut asas secara transparan dan bertanggung jawab kepada klub peserta.
Sesuai kesepakatan bersama klub, katanya, pembagian pendapatan LPI akan dilakukan berdasarkan dua skema.
Skema pertama, katanya, untuk pendapatan liga misalnya sponsor liga dan hak siar yaitu seluruh klub memperoleh bagian pendapatan sebesar 50 persen, para juara 30 persen, dan konsorsium 20 persen.
Skema kedua, menurut dia, mengatur pembagian hasil atas pendapatan pertandingan, yaitu tuan rumah mendapat bagian hasil pertandingan sebesar 75 persen, sedangkan tim tamu 25 persen.
Penggagas LPI, Arifin Panigoro, mengatakan, LPI digulirkan untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik. "Kami ingin sepak bola di Tanah Air lebih baik lagi," katanya.
Sebelum LPI digulirkan, bakal dilaksanakan prakompetisi di Medan (Sumut), Surabaya, dan Makassar (Sulsel).
"Pada pertandingan prakompetisi mendatang juga akan menghadirkan tim-tim dari luar negeri," katanya.
Jenjang Prestasi
Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan, klub-klub yang bertanding pada LPI dipastikan bakal menemui hambatan untuk pengembangan prestasi selanjutnya setelah kompetisi itu selesai.
"Mata rantai LPI akan terputus ketika liga itu berakhir karena tidak ada jenjang prestasi yang lebih tinggi," katanya.
Menurut dia, kalau klub-klub yang bertanding pada kompetisi sepak bola di bawah PSSI sudah jelas yaitu apabila menjadi juara nasional akan mengikuti Liga Champions Asia, bahkan bisa mengikuti kejuaraan antarklub dunia.
"Jadi bukan tidak mungkin PSIS Semarang ini menjadi juara dunia antarklub," katanya.
Ia mengakui, sebenarnya gagasan yang diusung oleh LPI sangat bagus, tetapi lebih baik hal itu dipadukan dengan PSSI untuk kemajuan persepakbolaan nasional.
"Gagasannya sangat bagus dan harus diakui perjalanan PSSI juga memang masih banyak catatan, tetapi sayangnya mereka tidak mau duduk bersama untuk membicarakan kemajuan sepak bola Indonesia bersama PSSI," katanya.
Ketika ditanya soal sanksi, ia mengatakan, PSSI tidak segan-segan memberikan sanksi kepada elemen sepak bola Indonesia yang terlibat dalam LPI karena memang aturannya seperti itu.
Termasuk, kata dia, keikutsertaan pemain asing karena yang mengeluarkan surat pengesahan termasuk visa kerja mereka harus melewati meja PSSI terlebih dulu.
"Saat ini PSSI hanya berhak memberikan sanksi organisasi karena klub yang terdaftar di PSSI kemudian bergabung dengan LPI karena melanggar statuta PSSI pasal 79 hingga 83 tentang kompetisi dan Komdis baru bisa memberikan sanksi ketika LPI sudah berjalan," katanya.
Hal senada juga dikatakan Direktur Perwasitan PSSI, Bambang Irianto.
Menurut dia, LPI tidak bisa memakai wasit resmi karena wasit yang bertugas memimpin liga sepak bola profesional harus memiliki surat pengesahan baik dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), FIFA, maupun organisasi sepak bola resmi di setiap negara.
"Menurut regulasi FIFA, semua perangkat pertandingan termasuk wasit harus mendapat legalitas dari FIFA melalui organisasi sepak bola masing-masing negara," katanya.
Guna mewujudkan impian yang tak kalah mulianya demi memajukan persepakbolaan di tanah air, LPI agaknya masih harus melalui jalan terjal yang penuh dengan berbagai hadangan.
Saat deklarasi LPI di Semarang, Minggu (24/10), sudah ada 17 kesebelasan yang bakal mengikuti kompetisi yang digagas pengusaha, Arifin Panigoro tersebut.
Mereka adalah Semen Padang, PSPS Pekanbaru, PSMS Medan, Medan Chief Football, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, Persis Solo, Semarang United, Maung Bandung Raya, Bogor Raya FC, Batavia United, Jakarta FC, PSM Makassar, Manado United, dan Bali FC.
Bahkan, saat ini Semarang United sedang menggelar seleksi untuk mencari pemain yang bakal terjun pada kompetisi sepak bola tersebut.
General Manager Bidang Liga LPI, Arya Abhiseka mengatakan, kompetisi ini semula dijadwalkan mulai November 2010, tetapi akhirnya diputuskan 8 Januari 2011 sambil menunggu kesiapan masing-masing tim peserta.
"LPI itu sifatnya demokratis dan kalau dimainkan November tentunya belum siap dan kami menunggu tim-tim peserta itu siap dulu. Saya kira pada 8 Januari 2011, semua tim peserta sudah siap," katanya pada waktu itu.
Ia mengatakan, sebanyak 17 klub yang sepakat membangun LPI itu sebagai bukti bahwa klub-klub tersebut menginginkan suatu liga yang dikelola secara mandiri dan profesional.
"Mereka telah sepakat atas regulasi umum, panduan dasar liga, dan simulasi pertandingan," katanya.
Ia menjelaskan, sebagai upaya mencapai kemandirian, LPI memberikan bantuan modal awal kepada setiap klub peserta agar terlepas dari ketergantungan kepada APBD.
Modal dasar itu, katanya, jumlahnya bervariasi untuk setiap klub, sesuai dengan hasil audit yang telah diselenggarakan.
Selain itu, kata dia, LPI menganut asas secara transparan dan bertanggung jawab kepada klub peserta.
Sesuai kesepakatan bersama klub, katanya, pembagian pendapatan LPI akan dilakukan berdasarkan dua skema.
Skema pertama, katanya, untuk pendapatan liga misalnya sponsor liga dan hak siar yaitu seluruh klub memperoleh bagian pendapatan sebesar 50 persen, para juara 30 persen, dan konsorsium 20 persen.
Skema kedua, menurut dia, mengatur pembagian hasil atas pendapatan pertandingan, yaitu tuan rumah mendapat bagian hasil pertandingan sebesar 75 persen, sedangkan tim tamu 25 persen.
Penggagas LPI, Arifin Panigoro, mengatakan, LPI digulirkan untuk membangun sepak bola Indonesia yang lebih baik. "Kami ingin sepak bola di Tanah Air lebih baik lagi," katanya.
Sebelum LPI digulirkan, bakal dilaksanakan prakompetisi di Medan (Sumut), Surabaya, dan Makassar (Sulsel).
"Pada pertandingan prakompetisi mendatang juga akan menghadirkan tim-tim dari luar negeri," katanya.
Jenjang Prestasi
Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, mengatakan, klub-klub yang bertanding pada LPI dipastikan bakal menemui hambatan untuk pengembangan prestasi selanjutnya setelah kompetisi itu selesai.
"Mata rantai LPI akan terputus ketika liga itu berakhir karena tidak ada jenjang prestasi yang lebih tinggi," katanya.
Menurut dia, kalau klub-klub yang bertanding pada kompetisi sepak bola di bawah PSSI sudah jelas yaitu apabila menjadi juara nasional akan mengikuti Liga Champions Asia, bahkan bisa mengikuti kejuaraan antarklub dunia.
"Jadi bukan tidak mungkin PSIS Semarang ini menjadi juara dunia antarklub," katanya.
Ia mengakui, sebenarnya gagasan yang diusung oleh LPI sangat bagus, tetapi lebih baik hal itu dipadukan dengan PSSI untuk kemajuan persepakbolaan nasional.
"Gagasannya sangat bagus dan harus diakui perjalanan PSSI juga memang masih banyak catatan, tetapi sayangnya mereka tidak mau duduk bersama untuk membicarakan kemajuan sepak bola Indonesia bersama PSSI," katanya.
Ketika ditanya soal sanksi, ia mengatakan, PSSI tidak segan-segan memberikan sanksi kepada elemen sepak bola Indonesia yang terlibat dalam LPI karena memang aturannya seperti itu.
Termasuk, kata dia, keikutsertaan pemain asing karena yang mengeluarkan surat pengesahan termasuk visa kerja mereka harus melewati meja PSSI terlebih dulu.
"Saat ini PSSI hanya berhak memberikan sanksi organisasi karena klub yang terdaftar di PSSI kemudian bergabung dengan LPI karena melanggar statuta PSSI pasal 79 hingga 83 tentang kompetisi dan Komdis baru bisa memberikan sanksi ketika LPI sudah berjalan," katanya.
Hal senada juga dikatakan Direktur Perwasitan PSSI, Bambang Irianto.
Menurut dia, LPI tidak bisa memakai wasit resmi karena wasit yang bertugas memimpin liga sepak bola profesional harus memiliki surat pengesahan baik dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), FIFA, maupun organisasi sepak bola resmi di setiap negara.
"Menurut regulasi FIFA, semua perangkat pertandingan termasuk wasit harus mendapat legalitas dari FIFA melalui organisasi sepak bola masing-masing negara," katanya.
Guna mewujudkan impian yang tak kalah mulianya demi memajukan persepakbolaan di tanah air, LPI agaknya masih harus melalui jalan terjal yang penuh dengan berbagai hadangan.
Langganan:
Postingan (Atom)